Senin, 07 Januari 2019

Menuju Digitalisasi Pengelolaan Aset Negara Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Menuju Digitalisasi Pengelolaan Aset Negara Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi


Nuansa antusiasme untuk  menyukseskan transformasi kelembagaan dalam bidang digitalisasi Standard Operating Procedure pengelolaan aset negara  melatarbelakangi pembangunan aplikasi Sistem Manajemen Aset Negara (SIMAN) yang diharapkan mampu membantu proses perencanaan, penetapan status, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan penghapusan aset negara baik dari segi pengguna barang maupun pengelola.
Dengan semangat peningkatan kualitas dalam bidang pengelolaan aset negara, diselenggarakanlah Penyegaran Aplikasi SIMAN angkatan III bertempat di Hotel Royal, Bogor.

Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari 2 angkatan sebelumnya, dengan adanya kegiatan penyegaran aplikasi tersebut, diharapkan transfer knowledge terkait pengembangan aplikasi merata kepada kantor operasional maupun kantor wilayah di seluruh Indonesia, hal tersebut diperlukan guna menjamin kelancaran rencana implementasi  aplikasi SIMAN serentak pada April 2014 dengan menggunakan data hasil rekonsiliasi BMN Semester II 2013 sebagai Master Asset, hal tersebut disampaikan Kepala Subdit Perencanaan  dan Pengembangan Sistem Aplikasi Direktorat PKNSI  Acep Irawan dalam kesempatan sambutan serta membuka acara penyegaran tersebut pada Kamis 20 Februari 2014, kegiatan yang diikuti oleh 28 peserta yang merupakan Kepala Seksi  Pengelolaan Kekayaan Negara pada kantor operasional maupun kantor wilayah ini diharapkan selain sebagai sarana transfer knowledge namun juga sebagai sarana interaksi bagi peserta untuk dapat menyumbangkan masukan terkait pengembangan aplikasi yang menjadi kebanggaan DJKN.

Tidak berlebihan apabila aplikasi SIMAN ini menjadi kebanggan DJKN, karena dalam aplikasi ini akan menghubungkan antar stakeholders pada masing–masing level.   Dengan implementasi  aplikasi SIMAN tersebut akan mengubah paradigma pengelolaan aset negara yang dulunya dilaksanakan secara konvensional,  dengan adanya feature yang yang tersemat dalam aplikasi ini  akan mewujudkan digitalisasi dan otomatisasi pengelolaan aset negara dalam proses bisnisnya. Meskipun memiliki banyak kemampuan antara lain untuk membantu proses perencanaan, penetapan status, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, dan penghapusan aset negara yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, namun aplikasi ini memiliki keunggulan lain yaitu lebih ringan dalam hal instalasi apabila dibandingkan dengan aplikasi Modul BMN. Beberapa  feature   yang terdapat dalam aplikasi tersebut antara lain :
1.     Perencanaan BMN
2.     Pengelolaan BMN
3.     Penatausahaan BMN
4.     Pemeliharaan Master Asset & data Riwayat
5.     Asset Analysis & Asset Tracking

Suasana akrab dan hangat berlanjut pada sesi tanya jawab setelah presentasi sesi pertama dipaparkan, Daniel Panggabean, salah satu peserta dari Kanwil Balinusra menanyakan mengenai solusi apabila satuan kerja yang terdapat dalam wilayah kerjanya tidak memiliki akses internet yang memadai serta belum tersedianya peralatan informasi teknologi semisal scanner sebagai pendukung berjalannya aplikasi tersebut, menanggapi hal tersebut, narasumber memberikan  saran untuk menghadapi hal tersebut berupa menyediakan fasilitas internet maupun peralatan lain untuk menunjang berjalannya aplikasi SIMAN kepada satuan kerja melalui fasilitas maupun peralatan yang terdapat di KPKNL.

Diharapkan dengan adanya aplikasi SIMAN ini dapat lebih mengoptimalkan kinerja DJKN dalam pengelolaan aset negara serta menjadikan DJKN sebagai asset manager yang lebih handal.
Danny & Okka (Tim Humas)


Referensi from : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/websiman/berita/2014/02/menuju-digitalisasi-pengelolaan-aset-negara-berbasis-teknologi-informasi-dan

Seluruh Desa di Gunungkidul Punya "Website" yang Terintegrasi ke SID

Seluruh Desa di Gunungkidul Punya "Website" yang Terintegrasi ke SID



 Seluruh desa di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, sudah memiliki website desa yang terintegrasi ke Sistem Informasi Desa (SID). SID terintegrasi dengan Sistem Informasi Kabupaten (SIK).
Integrasi ini diharapkan bisa menyajikan data valid tentang desa yang berasal dari masyarakat. Integrasi SID dengan SIK ini hari ini resmi diluncurkan pada Selasa (25/4/2017).  

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memberi nama SID dengan “Sida Samekt noa” yang artinya Sarana Mewujudkan Desa Aktif dan Sejahtera, sedangkan untuk SIK diberi nama “Gumbregah” dengan arti Guna Mewujudkan Masyarakat Gunungkidul Sejahtera.
Saat ini, semua desa yang berjumlah 144 desa memiliki domain desa yaitu "nama desa-kecamatan.desa.id". Misalnya, masyarakat ingin melihat perkembangan Desa Wonosari, bisa menulis wonosari-wonosari.desa.id.

Bupati Gunungkidul Badingah menyampaikan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 angka kemiskinan Gunungkidul masih tergolong tinggi, yakni 21,7 persen. Angka ini berbeda dengan kondisi riil di masyarakat dengan terus meningkatnya kunjungan wisata ke Bumi Handayani ini.
“Lima tahun terakhir, kunjungan wisatawan meningkat cukup masif apakah tidak berpengaruh terhadap angka kemiskinan?” ulasnya di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Gunungkidul.
Untuk itu, dengan peluncuran SID dan SIK diharapkan bisa memberikan data yang lebih mendalam mengenai potensi desa hingga keterbukaan informasi.
“Dalam sistem ini terdapat beberapa faktor yang harus dimanfaatkan oleh desa, yakni jurnalisme warga, layanan publik dan analisis data. Selain itu tentang keberlangsungan keterbukaan publik seperti penggunaan APBDes bisa disampaikan secara gamblang melalui SID,” katanya.
Diharapkan, semua kepala organisasi perangkat daerah (OPD) bisa memanfaatkan data di SID untuk menentukan program kerja, sehingga bisa tepat sasaran.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi menambahkan, manfaat yang bisa diambil dari pemanfaatan SID adalah dorongan kepada perangkat desa untuk bisa melek teknologi, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan desa, sehingga masyarakat mudah dalam mengakses informasi desa.
"Warga bisa mengawasi pemerintahan desa. Kalau tidak diawasi dana desa hanya untuk membuat tugu, padahal jalan desa masih perlu diperbaiki. Jangan sampai dana desa hanya untuk sekunder,” katanya.
Setiap desa diberikan akses hingga pendampingan untuk mengembangkan website yang dikembangkan. Nantinya untuk memudahkan pembaharuan data akan diberikan akses dari kecamatan ke desa.

“Untuk akses internet nanti akan terus kita dorong agar semua desa bisa terjangkau akses internet,” ujar Immawan.  
Salah seorang operator website desa, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Sunyi Setyawan mengatakan, desanya sudah mengisi konten dalam laman yang disediakan. Namun demikian, pihaknya terkendala akses internet yang belum maksimal.

“Setiap bulan kami harus membayar Rp 650.000 yang dianggarkan dari APBDes, itu pun tidak cepat seperti di sini (Wonosari),” sesalnya.

Referensi from : https://regional.kompas.com/read/2017/04/25/15083651/seluruh.desa.di.gunungkidul.punya.website.yang.terintegrasi.ke.sid


6 teknologi komputer terbaru dan tercanggih saat ini


6 teknologi terbaru dan tercanggih saat ini



Dengan seiring perkembangan zaman banyak teknologi-teknologi canggih yang bermunculan, tidak dapat dipungkiri lagi dizaman saat ini teknologi memang sangat diperlukan, dengan adanya teknologi sendiri manusia dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari.

So... I think technology is a something important in this era

Video referensi from :

Profile STMIK Muhammadiyah Jakarta

TENTANG STMIK-MJ

 Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial, kesehatan dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan, diselenggarakan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Salah satu  perguruan  tinggi yang diselenggarakan adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Muhammadiyah Jakarta (disingkat STMIK-MJ) yang saat ini memiliki 2 (dua) program studi yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika.

STMIK Muhammadiyah Jakarta didirikan pada tanggal 10 Nopember 1992 sebagai perwujudan rapat Panitia Pendiri yang dibentuk dalam musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta tanggal 04 Nopember 1992 yang kemudian dikukuhkan dengan SK PWM tanggal 10 Nopember 1992 Nomor I.A/SK/1149/1992.
Sesuai dengan perkembangan Program Studi Tehnik Informatika, pada tahun 1991, PS. Tehnik Informatika mendapat Status “TERDAFTAR” dengan  Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI. Nomor : 99/DIKTI/Kep/2006  tanggal  12 April 1996.

Kemudian pada tahun 2001 PS. Tehnik Informatika memperoleh Akreditasi dari BAN PT Depdiknas RI dengan Peringkat Akreditasi B (Baik), sesuai dengan  SK. BAN.PT. Nomor: 038/BAN PT/Ak-IV/I/2001, tanggal 25 Januari 2001.
Sebagai persyaratan penyelenggaraan proses belajar mengajar maka pada tahun 2006 PS. Tehnik Informatika memperoleh perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi yang dikeluarkan oleh Dirjen DIKTI Depdiknas RI, dengan Surat Keputusan Nomor: 4744/D/T/2006 tanggal 11 Desember 2006 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yaitu Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Saat ini STMIK-MJ memiliki 4 Kampus dengan lokasi sbb :

Kampus Utama :
Jl. Kelapa Dua Wetan No. 17 – Ciracas
Jakarta Timur
Telp. (021) 8771.7489 – 8771.7490

Kampus A :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Matraman
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.20, Kayu Manis – Matraman
Jakarta Timur.
Telp (021) 8258.7979, 8591.7858

Kampus B :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Bekasi
Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 45
Bekasi.
Telp (021) 880.5084

Kampus C :
Komplek Pendidikan Perguruan Muhammadiyah Depok
Jl. KH. Ahmad Dahlan I – Rawadenok, Rangkapan Jaya,
Pancoran Mas. Kota Depok.
Telp (021) 7788.8087

Website : http://www.stmik-mj.ac.id
email      : stmikmj@stmik-mj.ac.id